Tuesday 12 January 2016

Industrial Statistics Assigment

Resume Assigment
1st Meeting Industrial Statistics Courses

Seperti biasanya, pertemuan perdana diawali dengan introduction oleh dosen yang bersangkutan, akan tetapi berbeda dengan dosen lain, introduction yang dilakukan oleh bapak Kholish sangat berbeda menurut saya, karena beliau tidak hanya memperkenalkan diri atau menjelaskan tentang peraturan perkuliahan saja, beliau memberi kesan pertama yang sangat baik bagi kami para mahasiswanya.

Saat masuk dikelas beliau sedikit terlihat “dingin” menurut saya, akan tetapi saat beliau memulai pembicaraan didepan kami ternyata hal tersebut tidak benar, beliau sangat “hangat” kepada kami para mahasiswanya.

Awal pembicaraan dikelas beliau memulainya dengan doa, setelah itu beliau menanyakan kepada kami, “ Hari ini sudah pada tahu belum kita belajar apa?” tentunya kami yang ada dikelas sudah tahu apa yang akan kami pelajari dan tentunya menjawab pertanyaan beliau “Statistika Industri Pak”. Setelah kami menjawab pertanyaan tersebut, beliau kembali melempar pertanyaan kepada kami, “Statistik atau Statistika” dan tanpa ragu kami sekelas menjawab pertanyaan kedua tersebut, “Statistika Pak” . setelah itu beliau mulai menjelaskan bahwa jawaban kami benar, dan beliau juga menjelaskan bahwa Statistik dan Statistika adalah 2 hal yang berbeda artinya, sama seperti Matematik dengan Matematika,kedua hal tersebut adalah 2 hal yang berbeda artinya.

Statistika Industri atau dalam bahasa inggris Industrial Statistics merupakan alat yang berguna untuk mengetahui suatu kebenaran, beliau memberi contoh penerapannya kepada kami dengan membandingkan 2 pohon yang berbeda jenis dan ukurannya (Pohon Palm dan Pohon Pinus) yang terlihat dari jendela kelas, beliau melempar sebuah pertanyaan kepada kami bahwa pohon manakah yang lebih besar, tentunya kami langsung menjawab bahwa pohon palm adalah pohon yang ukurannya lebih besar dari pada pohon pinus, akan tetapi beliau mengatakan kepada kami bawa sebelum menyimpulkan sesuatu (dalam hal ini kasus pohon tadi) perlu dilakukan sebuah pengukuran atau measurement terhadap objek yang sedang kita uji untuk mengetahui secara real bahwa apa yang kita uji tersebut sudah benar sehingga kita dapat menarik sebuah kesimpulan dari ukuran atau measure yang telah didapatkan pada kasus tersebut.



Selain menjelaskan tentang apa itu statistika, beliau juga menjelaskan tentang aspek-aspek belajar dan keterkaitan antara bahasa dan proses belajar/aspek-aspek belajar.

Dimana beliau menjelaskan aspek-aspek belajar terlebih dahulu. Beliau menjelaskan bahwa dalam belajar, kita membutuhkan 3 hal, yang pertama adalah Kognitif, ini merupakan pengetahuan yang kita miliki tentang suatu hal, yang kedua adalah Psikomotoris yang merupakan gerak, dapat diartikan seperti indera yang kita miliki digunakan untuk dikolaborasikan dengan aspek Kognitif tadi, dan yang terakhir adalah Afektif yaitu bagaimana diri kita secara sadar dan aktif melakukan hal yang terkait antara kognitif dan psikomotoris tadi sehingga aspek belajar tersebut dapat kita penuhi dan secara maksimal kita dapat belajar dengan baik dan benar.

Beliau menjelaskan bahwa kita hanya aspek kognitif saja yang dipenuhi hal tersebut sama saja seperti RAM pada perangkat komputer, bersifat volatile atau sementara artinya pengetahuan yang masuk kedalam pikiran kita tidak akan bertahan lama karena tidak didukung oleh 2 aspek setelahnya, untuk membuat pengetahuan tersebut menjadi non-volatile perlu dukungan yang berkesinambungan dengan 2 aspek setelahnya yaitu psikomotoris dan afektif.

Selain tentang aspek-aspek belajar, beliau juga menjelaskan tentang bahasa dan keterkaitannya dengan aspek belajar, dimana beliau mengatakan bahwa dalam bahasa dan proses belajar terdapat 4 komponen yang sangat penting untuk diketahui, ke-empat komponen tersebut adalah  :
  1. Mendengarkan
  2. Menuliskan
  3.  Membaca
  4. Berbicara

Ke-empat komponen tersebut tidaklah tetap urutannya pada tiap-tiap orang, karena tiap orang memiliki keunikan sendiri dalam hal bahasa dan proses belajarnya. Beliau juga mengatakan bahwa Berbicara adalah komponen paling utama dalam hal berbahasa, karena tidak semua orang mampu berbicara menyampaikan sesuatu kepada orang lain. Beliau memberi contoh seperti seorang mahasiswa yang sedang menyusun skripsi, tentunya mahasiswa tersebut tidak dapat mengerjakan skripsinya jika tidak melakukan sebuah penelitian yang sifatnya tentu saja meng-interview berbagai narasumber dari penelitiannya.

Diakhir penjelasannya beliau juga memberi sebuah “quote” dari Sir Isac Newton dengan langsung memberi contohnya, dimana beliau mengilustrasikan ada 2 orang yang memiliki masing-masing sebuah apel dan mereka saling menukarkan apel tersebut, dari interaksi tersebut masing-masing orang tersebut akan memiliki 2 statement, jadi dalam sekelas ada kemungkinan 1 orang dapat memiliki 43 statement terhadap suatu kondisi.

Diakhir perkuliahan beliau menutupnya dengan doa, dan memberikan kesempatan kepada kami untuk berembuk untuk membagi kelompok.
  
ini adalah foto yang menggambarkan suasana setelah kelas selesai,



No comments:

Post a Comment