Monday 10 November 2014

"Menolak Lupa 10 November" Internship BEM Telkom University


Teatrikal yang ditampilkan sebagai salah  satu  aksi damai menolak lupa 10 November

Bandung, Internship Kemenlu BEM Telkom University menyelenggarakan aksi damai menyambut Hari Pahlawan 10 November bertemakan “ Tolak Lupa 10 November’’  , Minggu (9/11) bertempat di kawasan Car Free Day Bandung sepanjang Jalan Ir. H. Djuanda. Dalam aksi damai tersebut ditampilkan beberapa hal yaitu orasi, pembacaan puisi karya A.M Yeltsin, teatrikal, penyebaran angket dan penggalangan tanda tangan.

Aksi yang dimulai pukul 07.00 WIB tersebut bertujuan untuk mengingatkan masyarkat tentang adanya pahlawan yang telah berjuang untuk kemerdekaan hari ini. Aksi ini juga merupakan salah satu upaya pencerdasan masyarakat akan sejarah bangsa. Dan sebagai upaya mengajak masyarakat lebih peduli dengan mengingat perjuangan pahlawan yang diharapkan nantinya mampu dan mau untuk menghargai jasa pahlawan dengan cara ikut berpartisipasi dan berkontribusi nyata dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di era saat ini.

Berdasarkan penyebaran angket yang dilakukan didapat hasil sebagai berikut, bahwa hanya 33 % yang tahu tentang Hari Pahlawan. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat sudah tidak peduli dengan hari bersejarah yang  artinya rasa nasionalisme terhadap bangsa dan negara sudah memudar. Selain itu pahlawan oleh masyarakat dipandang hanya sebagai sosok yang telah berjuang untuk kemerdaan Indonesia tanpa diambil sisi positifnya.

Menariknya adalah pada saat penggalangn tanda tangan pengunjung car free day dago sangat antusias akan aksi yang diselenggarakan Internship BEM Tel-U ini,mulai dari anak-anak hingga lansia dengan membubuhkan tanda tangan disebuah spanduk ,ini merupakan isyarat bahwa mereka peduli dan menghargai jasa para pahlawan nasional Indonesia.

Dalam aksi teatrikal sambil di iringi pembacaan puisi “Harga Mati” karya A.M Yeltsin , ditampilkan seorang kolonial yang memegang kekuasaan terhadap rakyat sehingga menyebabkan mereka menderita di bawah tekanan seperti yang dialami masyarakat pada masa penjajahan. Aksi penggalangan tanda tangan juga dilakukan untuk mengetahui seberapa besar partisipasi masyarakat untuk memperingati Hari Pahlawan. 

Dalam orasi yang disampaikan, bertujuan mengajak masyarakat untuk tidak melupakan jasa para pahlawan dan menjadikan mereka bukan hanya sebagai pajangan  namun menjadikan mereka sebagai inspirasi dalam mengisi masa kemerdekaan dengan menjaga kerukunan, dan melawan segala penyelewengan yang ada dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

"SEMANGAT HARI PAHLAWAN"
#MenolakLupa10Nov
#JasMerah

Saturday 8 November 2014

“10 NOVEMBER UNTUK REPUBLIK INDONESIA”



Ditulis oleh : Fachrul Hijriah Usman – Internship Kemenlu Bem Telkom University 2014

Bandung, Jika Anda mendengar kata “10 NOVEMBER “ ,apa yang ada dibenak Anda?
Apakah Anda menjawab “Hari Pahlawan” dengan percaya dirinya dan tahu persis tentang kisah yang terjadi pada masa itu? atau mungkin Anda menjawab “Hari Senin” dengan simplenya?,atau mungkin Anda malah menjawab “Tidak Tahu” dengan ringannya ?.

Jika Anda menjawab dengan jawaban kedua atau ketiga,hal itu tidak bisa dipungkiri,karena mobilitas seseorang semakin tinggi seiring perkembangan zaman,dan hal tersebut lah yang membuat seseorang menjadi acuh terhadap suatu hal yang bisa saja merupakan suatu hal yang sangat penting,contohnya saja Hari Pahlawan yang diperingati setiap tanggal 10 November,berapa banyak diantara kita yang masih mengingat momentum ini? 
       
      Tak sadarkah kita,para penikmat buah hasil perjuangan pahlawan dimasa lampau?. Bukankah “Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa pahlawannya”? masih adakah sikap penghargaan kita terhadap jasa para pahlawan? dan masih adakah semangat para pahlawan di jiwa kita? Sungguh sangat ironis jika memang sudah tidak ada.

10 November adalah tanggal dan bulan dimana para Pejuang Indonesia melakukan pertempuran untuk mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia yang terjadi di kota Surabaya,Jawa Timur tepatnya pada tahun 1945,dimana para pejuang melakukan sebuah pertempuran melawan para kolonianisme untuk mempertahankan kemerdekaan Republik ini,dan pertempuran ini dikenal sebagai pertempuran terbesar dan paling parah dalam sejarah pasca kemerdekaan Republik Indonesia yang berakibat memakan korban 16.000 orang baik dari pihak pejuang maupun kolonialisme.
“Masih adakah semangat “45” dijiwa Kita?dimana saat ini Masyarakat dan Pemerintah sendiri seakan lupa dan benar benar lupa jasa para Pahlawan Republik ini.
Untuk masyarakat,masihkah Anda mengenal mereka yang telah berkorban untuk kehidupan Anda hari ini? 

Dan untuk Pemerintah Republik ini,masihkah Anda menghargai jasa para Pahlawan yang telah berjuang untuk kekuasaan mereka hari ini? Dimana pada kenyataannya hingga hari ini adalah masih ada banyak sekali para veteran perang yang masih ada hingga sekarang begitu kurang dihargainya baik oleh masyarakat maupun pemerintah, dan bahkan ada yang sampai hidup menderita penuh kesusahan.Apa yang terjadi saat ini seakan dibiarkan begitu saja oleh kita semua,jika sudah demikian siapa yang Salah?.

Menghargai jasa pahlawan tidak cukup hanya dengan menjadikan nama pahlawan tersebut menjadi nama sebuah jalan,dan tidak cukup hanya di sosiaisasikan lewat pelajaran sejarah disekolah,namun kita harus bersama-sama melakukan sebuah gerakan yang salah satunya adalah gerakkan aksi “Menolak Lupa 10 November”,gerakan ini mengajak seluruh elemen baik masyarakat,generasi muda,dan pemerintah untuk tidak melupakan momentum hari bersejarah Negara ini,yaitu Hari Pahlawan Nasional 10 November.

Presiden RI pertama Ir.Soekarno pernah menyerukan sebuah singkatan Jas Merah yang kepanjangannya adalah  “Jangan Sekali-kal Melupakan Sejarah”,dari hal tersebut sudah sepatutnya kita menjadikannya sebagai motor penggerak kita dimomen penuh seremonial hari pahlawan ini.
Mulai dari hal terkecil saja seperti mengenal beberapa para pahlawan Indonesia dan mengenang jasa-jasa beliau yang telah berjuang mempertahankan kemerdekaan Republik ini hingga seperti saat ini.
Oleh karena itu, marilah kita memperingati Hari Pahlawan dengan lebih mengedepankan esensi Kepahlawanan kepada masyarakat,generasi muda dan terkhusus kepada pemerintah Republik ini.

Hidup Indonesia,Jaya Indonesia,
Maju Terus Pantang Mundur !
Suarakanlah “MENOLAK LUPA 10 NOVEMBER”
#MenolakLupa10Nov